Monday, May 28, 2007

Yang Berkesan : Ketika Cinta Bertasbih-nya Habiburrahman al Shirazy



-Ketika menemui perjuangan baru, tantangan baru, dan semua remuk redamnya,...-

Yang berkesan pertama, bahwa segala yang kita rasakan dan alami adalah indah bila selalu dihubungkan dengan hari akhir, dengan akhirat. Karena sungguh tiada prestasi yang lebih tinggi dari mengapai ridhaNya, bukannya penghargaan dari manusia-manusia...karena kita adalah hamba...

Yang berkesan kedua, bahwa sungguh tugas manusia hanya berusaha dengan maksimal, hasil adalah hak mutlak Sang Kuasa, hukum takdir tidaklah kalkulasi-kalkulasi matematis, bukanlah hitungan-hitungan strategis, bukanlah prediksi-prediksi logis. Sungguhpun demikian, manusia mutlak berusaha, dengan sepenuh kerja keras, dengan sepenuh konsentrasi, dengan sepenuh disiplin yang akan melahirkan disiplin yang lain...karena kita adalah hamba...

Yang berkesan ketiga, bahwa ilmu yang bermanfaat adalah yang membuat manusia semakin takut kepada Allah, semakin baik ibadahnya...dan tanyalah pada diri sendiri, ilmu yang kita punya sekarang, seperti apakah?

Yang berkesan keempat, bahwa seorang manusia shalih pun jatuh cinta, punya cemburu, dan harapan. Namun, cinta sejati itu adalah menyembuhkan, tidak menyakitkan. Pecinta sejati adalah orang yang mencintai karena Allah dan Rasul-Nya, berorientasi ridha Ilahi. Dan ketika cinta dan harapan itu luluh lantak, tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut pada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana. Sebagian perasaan itu datangnya dari nafsu dan dosa. Apa bangganya kita mendapatkan cinta dari orang yang kita damba, namun kita kehilangan cinta Allah 'Azza wa Jalla.

Yang berkesan kelima, bahwa seorang manusia mampu menjalani hidup sesuai dengan pilihan misi hidup dan takdir mereka, tanpa mau menyalahkan siapa dan apapun, dalam kondisi sesulit atau “seneraka “ apa pun. Dan bahwa keputusan yang diambil dengan penuh emosi, hanya mendatangkan penyesalan tiada henti.

Yang berkesan keenam, ketujuh, kedelapan, dst...
Novel ini penuh dengan kesan, kesan yang berilmu dan mengembuni jiwa..

1 comment:

lif said...

hehe
yanti
sang
pencinta
(mudah2an komen ini gak kena sensor)